Senin, 14 November 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 4421
(Foto: Erna Martiyanti)
Pertumbuhan jumlah homestay di Kepulauan Seribu, setiap tahunnya terus meningkat. Kini, tercatat ada sebanyak 322 unit homestay yang tersebar di berbagai pulau di dua kecamatan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Majardi mengatakan selama beberapa tahun terakhir hanya jumlah homestay yang ada pertumbuhan. Sementara untuk resort justru stagnan pada angka 6 saja.
"Hanya homestay saja yang mengalami pertambahan jumlah. Sementara yang lain stagnan," kata Fadjar, Senin (14/11).
Melalui data yang dirilis Bank Indonesia Provinsi DKI, usaha homestay pada tahun 2014 yakni sebanyak 278 unit pada 2014. Kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi 322 unit.
Sayangnya, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan Seribu justru mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 2014 jumlah wisman mencapai 21 ribu, sedangkan pada tahun 2015 hanya sebanyak 15 ribu saja.
Kondisi yang sama juga terjadi pada kunjungan wisatawan lokal yang menurun setiap tahunnya pada 2013 sebanyak 1,4 juta, tahun 2014 sebanyak 1,3 juta dan pada tahun 2015 sebanyak 1,2 juta.
Untuk bisa meningkatkan kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun lokal, Fadjar mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bisa memanfaatkan fasilitas untuk promosi. Salah satunya yakni Bandar Udara (Bandara).
"Bisa manfaatkan fasilitas pomosi di Bandara. Sehingga saat wisatawan tiba di Bandara bisa mengetahui ada wisata Kepulauan Seribu. Cara ini sudah digunakan oleh Bali," tandasnya.