Kamis, 27 Oktober 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3840
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencanangkan gerakan basmi tikus (GBT). Sebagai tahap awal pembasmian difokuskan di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, hama tikus saat ini sudah cukup meresahkan masyarakat. Jika dibiarkan hama tikus akan tidak terkendali dan berpotensi merugikan kesehatan masyarakat.
"Kita juga imbau masyarakat untuk menangkap tikus jangan dengan racun, karena akan jadi penyakit. Gunakan perangkap saja," katanya, Kamis (27/10).
Menurut Djarot, saat ini hama tikus sudah cukup menganggu kebersihan kota. Apalagi tikus kerap merusak sarana prasarana seperti komputer, meja kursi dan lainnya.
"Kita semua harus berkomitmen menjadikan Jakarta dengan lingkungan yang bersih," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni menambahkan, populasi tikus saat ini sudah cukup tinggi. Hal ini dispicu menurunnya angka hewan predator seperti ular dan burung hantu.
"Dalam setahun tikus itu bisa beranak tujuh kali dengan masing-masing sebanyak 12 ekor. Kalau tidak dikendalikan akan menjadi masalah kesehatan," ujarnya.
Ditambahkannya, populasi tikus yang tinggi menunjukkan lingkungan yang kurang bersih. Walau dimulai dari wilayah Kemayoran, pada tahun depan akan dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta.