Jumat, 21 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 5428
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng 14 instansi untuk penanggulangan bencana di Ibukota. Kerjasama ini dilakukan untuk penanganan pra bencana, saat bencana, hingga pasca bencana.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai, dalam penanggulangan bencana memang dibutuhkan partisipasi dari semua pihak.
"Kami menyambut baik kerjasama ini. Karena yang penting itu adalah partisipasi dari semua pihak, jadi tidak berjalan sendiri-sendiri," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/10).
Ke-14 instansi yang bekerjasama yakni Pamang Merang Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Plan International Indonesia, Yayasan Sayangi Tunas Cilik Partner of save The Children Indonesia, Jakarta Rescue, serta Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia.
Kemudian Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia, Yayasan Aksi Cepat Tanggap, Yayasan Forum Pengurangan Resiko Bencana DKI Jakarta, Indonesia Offroad Federation, Organisasi Amatir Radio Indonesia DKI Jakarta, Whitesky Aviation, PT Airbus Helicopter Indonesia, dan PT Pratama
Beverages Solutuion.Ke depan Basuki, ingin penanggulangan bencana bisa dilakukan menggunakan teknologi. Sehingga bisa diketahui kondisi daerah bencana secara real time. Selain itu, bantuan yang diberikan kepada korban bencana juga diharapkan menggunakan sistem kartu.
"Kalau ada bencana bukan koordinasi lagi, tapi bicara data, laporan kondisi terakhir seperti apa. Semua harus gunakan teknologi. Bantuan orang bagaimana," ujarnya.
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu mengatakan, ke-14 lembaga yang telah bekerjasama bersedia untuk mendukung program penanggulangan bencana di Jakarta.
"Tahap awal akan ada 200 sekolah yang disosialisasikan mengenai tanggap bencana. Ditargetkan pada 2021, semua sekolah yang ada di Jakarta sudah tanggap darurat, kami lakukan bertahap karena ada sekitar 5.000 sekolah," tandasnya.