Selasa, 11 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2989
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun tanggul laut tipe A. Tanggul tersebut untuk menggantikan tanggul sebelumnya yang hanya memiliki tinggi 2,8 meter.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimis jika pembangunan tanggul ini bisa mengurangi banjir di Ibukota. Karena 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut.
"Banjir bisa diatasi. Kami sedang membangun tanggul 3,8 meter," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/10).
Tanggul sepanjang kurang lebih 92 kilometer ini dibangun dari Cakung-Cilincing hingga Tanjung Priok. Pembangunannya dikerjakan oleh Pemprov DKI dan Kementerian PUPR. Saat ini pembangunan sudah berjalan.
Basuki menambahkan, tanggul ini berbeda dengan Giant Sea Wall. Ini merupakan tanggul awal untuk melindungi Jakarta dari banjir rob. "Orang bilang ini Giant Sea Wall. Itu bukan Giant Sea Wall, itu tanggul A. Giant Sea Wall itu sampai C dan masih dikaji sebenarnya," ujarnya.
Menurut Basuki tanggul tidak hanya dibangun lebih tinggi, tetapi juga lebih lebar. Tujuannya agar lebih kuat dan tidak mudah jebol.
Setelah tanggul selesai dibangun, rencananya Pemprov DKI Jakarta akan membangun rumah susun (rusun) di sekitar kawasan Cakung-Cilincing. Rusun tersebut akan diperuntukan bagi nelayan.
"Kami akan bangun misalnya dari Cakung-Cilincing ke Tanjung Priok. Tepi daratnya itu kami akan bangunkan semua rusun untuk nelayan. Makanya nanti orang-orang itu akan tinggal di apartemen menghadap laut. Enggak kalah sama orang Pantai Mutiara semua," tandasnya.