Sabtu, 08 Oktober 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 4315
(Foto: doc)
Hujan deras yang masih terus terjadi sepertinya memicu melonjaknya harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Kenaikan harga ini juga disebabkan akibat menurunnya pasokan cabai ke pasar tersebut.
Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Nurman Adhi mengatakan, kenaikan harga cabai sejak sepekan lalu berkisar 3-14 persen. Kenaikan lebih disebabkan oleh menurunnya pasokan barang. Selain itu terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi hingga menyebabkan cabai layu.
Disebutkan, harga cabai merah keriting pada bulan September minggu ketiga sebesar Rp 29.100 per kilogram, minggu ke empat Rp 24.500 per kilogram, minggu kelima Rp 34 ribu per kilogram. Namun pada awal Oktober ini naik lagi menjadi Rp 35.500 per kilogram.
Kemudian cabai merah besar, pada September minggu keempat Rp 25.800 per kilogram, minggu kelima Rp 35.800 per kilogram dan Oktober minggu pertama Rp 39.500 per kilogram. Cabai rawit hijau pada September minggu keempat Rp 8.500 per kilogram, minggu kelima Rp 9.400 per kilogram dan Oktober minggu pertama Rp 9.700 per kilogram.
Khusus untuk cabai rawit merah, justeru mengalami penurunan. Yakni pada September minggu ketiga Rp 19.800 per kilogram, minggu keempat Rp 16.800 per kilogram, minggu kelima Rp 17.400 per kilogram dan Oktober minggu pertama Rp 15.000 per kilogram.
"Tingginya harga cabai merah keriting dan merah besar karena pasokannya menurun. Ini akibat sentra produksi di Wates, Kulon Progo dan di Jawa Barat cabai terkena layu karena terlalu banyak curah hujan," kata Nurman, Sabtu (8/10).
Menurutnya, pasokan cabai secara umum yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati pada pekan lalu mencapai 707 ton. Namun pada pekan ini menurun menjadi 419 ton. Ia berharap pasokan kembali naik agar harga cabai secara keseluruhan normal kembali.