Minggu, 25 September 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Budhi Firmansyah Surapati 4267
(Foto: doc)
Pemasangan papan reklame di jembatan penyebrangan orang (JPO) Pasar Minggu, dinilai tidak sesuai spesifikasi. Sehingga menjadi salah satu pemicu robohnya railing atau tiang sandaran jembatan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, konstruksi JPO terdiri dari tiga bagian. Yang pertama adalah gelagar beton pondasi, lalu railing atau tiang sandaran jembatan dan kanopi atau penutup jembatan.
"Jadi pasang papan reklame itu harusnya di gelagar. Di sana dipasang di railling yang kekuatannya beda dengan gelagar," ujarnya, Minggu (25/9).
Selain itu, pemasangan papan seharusnya 30 cm sampai satu meter dari gelagar. Selain itu tinggi maksimalnya adalah satu meter sehingga sirkulasi udara masih bisa berjalan bebas.
"Yang terjadi di
lapangan, tinggi reklame sampai tiga meter. Makanya railling tidak kuat menahan beban angin hingga roboh dengan kanopinya," kata Andri.Menurut Andri, pihaknya sudah mendapat instruksi dari gubernur untuk mengecek seluruh papan reklame di JPO. Nantinya akan dilakukan koordinasi dengan seluruh pihak terutama mengecek reklame yang izinnya belum diperpanjang.
"Ternyata infonya reklame JPO Pasar Minggu belum perpanjang pajak sejak 2010 lalu. Akan ada tindak lanjut karena ini sudah ada korban," tandasnya.