Senin, 19 September 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 4742
(Foto: Nurito)
Hujan deras yang mengguyur wilayah Ibukota, memicu timbulnya sampah di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/9). Sampah umumnya masuk melalui saluran penghubung (Phb) yang ada di lokasi sekitar.
Sebenarnya, setiap saluran air sudah dilengkapi alat penyaring sampah berupa jaring besi. Namun debit air yang tinggi membuat sampah banyak yang lolos. Umumnya sampah berupa botol plastik, kayu, styrofoam, busa, dan dedaunan.
Untuk membersihkan sampah, sekitar 15 pekerja harian lepas (PHL) UPK Badan Air harus menggunakan perahu rakitan yang telah dimodifikasi. Dengan perahu ini mereka membersihkan sampah yang mengapung di permukaan air.
Di waduk ini ada tiga perahu rakitan yang setiap harinya digunakan untuk membersihkan sampah.
Sedangkan dari saluran Phb yang sejajar Jalan Pulomas Barat, sekat yang dipasang cukup efektif menahan sampah. Sehingga banyak yang terkumpul di dekat sekat terapung tersebut. Para petugas memperkirakan, pembersihan sampah membutuhkan waktu lebih dari dua hari.
Endang (45), salah satu PHL UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI mengatakan, setiap hujan deras, sampah selalu terbawa aliran air di sejumlah saluran Phb. Kemudian sampah bermuara ke waduk.
"Setiap hujan deras, ya banyak sampah terbawa aliran air. Kalau banyak begini biasanya butuh dua hari untuk membersihkannya," kata Endang.
Umumnya sampah berkumpul di pinggiran waduk. Terutama dekat pintu-pintu air saluran Phb atau saluran drainase. Sampah banyak mengapung dan berkumpul. Namun banyak juga yang menyebar.