Sabtu, 10 September 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhi Firmansyah Surapati 7832
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Libur panjang jelang hari raya Idul Adha 1437 nampaknya benar-benar dimanfaatkan sebagian muda-mudi warga Jakarta untuk berwisata. Tidak hanya memenuhi tempat wisata hiburan, sejumlah museum pun tak luput dari serbuan pengunjung.
Seperti halnya Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak pukul 08.00 hingga 16.00 sudah dikunjungi sekitar 227 pengunjung. Umumnya, pengunjung yang didominasi muda-mudi, datang ke museum untuk mempelajari sejarah kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke ini.
Amanda Despita (17), siswi SMA 35 Jakarta mengatakan, ia datang ke Museum Bahari bersama teman-temannya. Mereka mengunjungi Museum Bahari untuk mendukung tugas kelompoknya yang bertemakan era penjajahan.
"Kita dapat tugas sejarah, dan di sini banyak peninggalannya.
Ini pertama kali, ternyata unik-unik ya, banyak perahu dari nusantara di sini ," ungkapnya, Sabtu (10/9).Dinda (25), salah seorang karyawan swasta mengatakan, akhir pekan ini dia dan teman-temannya sengaja menghabiskan waktu mengunjungi tempat-tempat sejarah museum Bank Indonesia, Fatahillah, Nasional dan terakhir Museum Bahari. Mereka sengaja berkunjung lantaran jenuh menghabiskan liburan ke pusat perbelanjaan maupun tempat wisata hiburan.
"Sejarah dunia bahari atau kemaritiman nusantara di sini lebih lengkap. Saya suka sama legenda navigator dunia dan nusantara yang di lantai atas," terangnya.
Selain turis lokal, sejumlah turis mancanegara dari berbagai negara. Kedatangan mereka mulai dari sekedar berwisata hingga memiliki kepentingan penelitian.
Salah seorang turis mancanegara asal Afrika Selatan yang juga seorang arsitek, Daniella (30) mengatakan, dirinya tertarik dengan arsitektur gedung Museum Bahari. Tidak hanya itu, menurutnya, Jakarta kaya akan sejarah kolonial.
"Sebagai seorang arsitek, saya senang dengan arsitektur bangunan gedung ini, bagus sekali, kalau dilihat dari jauh pun gedung ini seperti menyimpan sejarah," tandasnya.