Kamis, 08 September 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 2463
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Untuk mencegah adanya hewan kurban yang terjangkit virus berbahaya
seperti antraks, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Ikatan Dokter Hewan Indonesia (IDHI)."Kami bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, bekerja sama dengan ikatan dokter hewan di DKI memeriksa setiap hewan kurban yang masuk ke Jakarta. Sehingga betul-betul terbebas dari antraks," ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta di Masjid Al Azhar, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/9).
Selain itu, kata Djarot, pihaknya juga menerjunkan 600 tenaga pemeriksa hewan kurban dari Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI. Dengan begitu, usaha pencegahan hewan kurban terjangkit virus antraks bisa lebih maksimal.
Nantinya, petugas pemeriksa hewan kurban akan disebar di beberapa lokasi pemotongan hewan kurban yang ada di lima wilayah kota dan satu kabupaten.
"Itu ada sekitar 2.000 masjid ditambah dengan instansi pemerintah dan swasta ditambah dengan sekolah maka ada ribuan. Ada ribuan tempat pemotongan hewan kurban," ucapnya.
Djarot menambahkan, ratusan petugas pemeriksa hewan kurban yang ada akan memeriksa kesehatan 40 ribu hewan kurban. Jumlah itu merujuk data hewan kurban yang dipotong saat Hari Raya Idul Adha Tahun 2015 lalu.