Rabu, 16 Juli 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 2802
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Pelaksanaan Ramadhan Fair yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur kurang memperoleh apresiasi dari masyarakat
. Buktinya, kegiatan tahunan yang dilaksanakan mulai 14 Juli hingga 25 Juli ini selalu sepi pengujung. Bahkan, dari 40 stan yang disediakan, 10 di antaranya dibiarkan kosong.Ramadhan Fair yang dilangsungkan di halaman kantor walikota Jakarta Timur ini diduga kurang promosi, sehingga hanya segelintir warga saja yang mengetahuinya. Padahal di Ramadhan Fair ini sejumlah stan menyediakan banyak kebutuhan Hari Raya Idul Fitri, seperti busana muslim, sembako murah, dan kuliner.
Sepinya pengunjung yang yang datang dikeluhkan para pedagang yang telah menyewa stan. Karena setiap hari mereka dipatok harga sewa stan Rp 300 ribu. "Kalau sepi begini, jelas saya rugi. Buat bayar sewa saja sudah mahal," ujar Akbar (40), seorang peserta Ramadhan Fair, Rabu (16/7).
Akbar mengungkapkan, hanya sedikit pengunjung yang membelanjakan uangnya di stan miliknya. "Malahan hari ini dagangan saya belum laku sama sekali," jelasnya.
Yon (50), warga Cakung yang sedang mengurus perizinan ke Pemkot Administrasi Jakarta Timur menyayangkan minimnya pengunjung yang datang. "Mungkin promosinya kurang ramai sehingga jadi sepi. Padahal banyak stan yang menjual kebutuhan Lebaran," tukasnya.
Dari pantauan beritajakarta.com, selama dua hari pelaksanaan Ramadhan Fair, pengunjung didominasi pegawai Pemkot Administrasi Jakarta Timur. Padahal tujuan awalnya, kegiatan ini untuk menarik minat masyarakat berpenghasilan rendah untuk berbelanja kebutuhan Lebaran dengan harga terjangkau.
Terkait sepinya pengunjung yang datang, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pemkot Jakarta Timur, Sus Christine mengaku belum menerima laporannya. "Kalau soal sepi, saya sendiri tidak tahu penyebabnya apa. Nanti saya coba tanya ke Bagian Perekonomian,”katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jakarta Timur, Sutisna menuturkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada camat dan lurah di Jakarta Timur, khususnya yang berdekatan dengan kantor walikota Jakarta Timur.
’Kita juga sudah pasang sebanyak enam spanduk agar masyarakat tahu. Ini kan masih hari kedua, makanya masih sepi. Besok-besok mungkin ramai,’’ujar Sutisna.