Kamis, 18 Agustus 2016 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 6208
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Penataan pedagang kaki lima (PKL) dan kendaraan di kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat belum berjalan optimal. Buktinya, puluhan PKL dan kendaraan parkir liar kembali marak dan membuat kumuh obyek wisata tersebut.
Pantauan Beritajakarta.com, PKL yang umumnya berjualan makanan dan minuman berkeliaran di kawasan Kota Tua dengan mengggunakan gerobak. Begitu pula dengan PKL mainan anak-anak dan aksesoris, menggelar lapak dengan bebas di sekitar Museum Fatahillah.
Kawasan tersebut semakin terkesan kumuh dengan maraknya parkir liar kendaraan roda empat dan dua di bahu Jalan Kunir, Lada, Kali Besar Timur hingga akses jalan menuju halaman Museum Fatahillah.
Wawan (32), warga RW 06, Tambora, Jakarta Barat mengatakan, kondisi seperti ini selalu terjadi di kawasan Kota Tua setiap hari, mulai dari sore hingga malam.
"PKL dan kendaraan yang parkir liar bertambah banyak. Kawasan Kota tua jadi kumuh dan semerawut," katanya, Kamis (18/8).
Ia mengaku tidak nyaman dengan kehadiran PKL dan kendaraan pakir liar yang marak di kawasan Kota Tua.
"Ini terjadi karena kurangnya pengawasan. Saya berharap PKL dan parkir liar di kawasan ini ditertibkan," pintanya.
Saat dikonfirmasi, Camat Taman Sari, Paris Limbong membantah jika pihaknya disebut tidak mengawasi kawasan Kota Tua dari PKL dan parkir liar. PKL dan parkir liar di kawasan itu diklaim telah berkali-kali ditertibkan jajarannya bersama unit terkait.
"Kami sudah sering melakukan penertiban PKL dan parkir liar di kawasan tersebut. Tapi, tidak lama kemudian, PKL dan parkir liar kembali muncul," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Jakarta Barat, Anggiat
Banjarnahor juga menyatakan hal serupa. Parkir liar di kawasan Kota Tua sudah kerap kali ditertibkan petugasnya di lapangan."Minimnya kesadaran masyarakat dalam memarkirkan kendaraan membuat kawasan itu kembali marak parkir liar," tandasnya.