Kamis, 11 Agustus 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Andry 2394
(Foto: doc)
Dinas Pendidikan DKI Jakarta sampai kini masih menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat terkait rencana pemberlakuan full day school.
"Kita tunggu kebijakan akhirnya seperti apa. Hanya yang jadi catatan, sekolah kita banyak yang double shift belajarnya," ujar Sopan Adrianto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (11/8).
Ia menjelaskan, saat ini sekolah di Ibukota yang tidak menggunakan sistem belajar double shift secara umum telah melakukan aktivitas sampai sore hari dengan kegiatan ekstrakulikuler.
"Kita harus lakukan penyesuaian, kan harus jelas siapa nanti yang akan bertanggung jawab sejak jam pulang sekolah sampai sore. Apakah perlu makan atau tidak. Jadi masih perlu kajian," ujarnya.
Sopan mengungkapkan, penyesuaian jam belajar perlu dilakukan jika full day school diterapkan. Termasuk jam mengajar guru yang selama ini 30,5 jam ditambah 24 jam untuk tatap muka setiap minggu.
"Ini pasti cukup besar pengaruhnya. Makanya kita tunggu kebijakan akhir dari pemerintah pusat seperti apa," tandasnya.
Saat ini diketahui jumlah sekolah dengan sistem double shift terbanyak ada pada jenjang sekolah dasar. Dari 1.
643 sekolah ada sekitar 400-500 sekolah yang sistem belajarnya menggunakan double shift