Jumat, 29 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 5589
(Foto: doc)
Dinas Bina Marga DKI Jakarta menargetkan pembangunan flyover dan underpass di Ibukota dimulai pada September mendatang. Saat ini proses lelang sudah selesai, tinggal menunggu penentuan pemenang lelang oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal mengatakan, pembangunan flyover dan underpass ini dilakukan tahun jamak atau multi years, yakni 2016 dan 2017. Proses lelang dilakukan secara bersamaan.
"Paling telat September sudah mulai kontrak. Kami berharap seperti itu," kata Yusmada, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Dia menjelaskan sebelum lelang ada beberapa proses yang dilakukan, seperti public hearing, pembuatan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) lalu lintas, dan lain-lain.
"Lelangnya menang baru kami ajukan tahun ini karena kan ada proses dulu, public hearing, amdal lalin," ucapnya.
Yusmada menambahkan biasanya kontrak dengan pemenang lelang dilakukan Desember. Namun tahun ini sudah ada kemajuan karena kontrak bisa dilakukan mulai September mendatang.
"Bisanya bulan Desember baru kontrak. Sekarang kalau bisa maju September lebih baik," tandasnya.
Sebelumnya direncanakan pembangunan flyover dan underpass sebanyak sembilan titik. Namun satu titik pembangunannya ditunda karena ada beberapa kendala. Sehingga hanya ada delapan pembangunan underpass dan flyover yakni di Bintaro Permai, Cipinang Lontar, dan Jalan Panjang.
Lokasi lain yang juga dibangun simpang tak sebidang seperi Flyover Pancoran, Underpass Mampang-Kuningan, U
nderpass Matraman dan Salemba, Underpass Kartini, dan Underpass Santa.