Rabu, 27 Juli 2016 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Nani Suherni 3460
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Kasus penyakin campak di Jakarta Utara meningkat dari periode Januari hingga Juli 2016.
Tercatat, sebanyak 914 kasus terjadi. Hal ini mengalami peningkatan 5,9 persen dari periode yang sama di tahun 2015 yakni sebanyak 863 kasus.
Asisten Kesejahteraan Masyarakat Jakarta Utara, M Effiskal mengatakan, adanya peningkatan penyakit campak menandakan masih banyak anak yang belum mendapat imunisasi campak.
"Demi menekan angka kasus penyakit campak yang diderita anak-anak, Pemkot Jakarta Utara akan menggelar crash program campak dalam waktu dekat ini," ujar Effiskal, usai menggelar rapat koordinasi persiapan crash program campak di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jakarta Utara Rabu (27/7).
Untuk mensukseskan crash program campak, ia meminta camat, lurah, kepala TK/PAUD dan unit kerja lainnya, untuk aktif dalam kegiatan itu.
Kasudin Kesehatan Jakarta Utara, Helmi menambahkan crash program campak dilakukan dalam tiga tahap pada Agustus mendatang. Imunisasi campak yang akan menyasar pada anak-anak balita usia 0-59 bulan dilaksanakan di pos-pos imunisasi, posyandu dan tempat-tempat lainnya yang akan disiapkan.
"Jumlah balita yang menjadi sasaran crash program ini, sebanyak 164.983 balita," tandas Helmi.
Dari total jumlah itu terbanyak ada di Kecamatan Cilincing sebanyak 37.917 balita dan paling sedikit di Kecamatan Kelapa Gading, 14.945 balita. T
argetnya 95 persen balita mendapat suntikan imunisasi campak.