Indeks Demokrasi DKI Turun ke Peringkat 5

Senin, 07 Juli 2014 Reporter: Lopi Kasim Editor: Lopi Kasim 3492

Indeks Demokrasi DKI Turun ke Peringkat 5

(Foto: doc)

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) wilayah DKI Jakarta pada tahun 2013 mengalami penurunan. Sebelumnya, pada tahun 2012 IDI DKI Jakarta tercatat sebesar 71,18 dari skala 0 sampai 100 atau turun 6,54 poin atau turun ke peringkat lima dibandingkan IDI 2012 sebesar 77,72  atau berada di peringkat pertama nasional. Memburuknya IDI Jakarta ini disebabkan berbagai hal diantaranya masih banyaknya aksi demonstrasi yang bersifat anarkis di ibu kota.

Menurunnya indeks demokrasi membuat peringkat DKI turun dari peringkat satu menjadi lima

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Nyoto Widodo, mengatakan, kendati mengalami penurunan IDI, namun tingkat demokrasi Jakarta masih tetap berada pada kategori sedang. Sesuai tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni baik (indeks > 80), sedang (indeks 60 - 80) dan buruk (indeks < 60).

Dikatakan Nyoto, pihaknya menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan empat sumber berupa review surat kabar lokal, review dokumen (Perda, Pergub, dan lain -lain), Focus Group Discussion dan wawancara mendalam.

Turunnya IDI DKI Jakarta tersebut, lanjut Nyoto, telah memperburuk tingkat prestasi demokrasi di ibu kota. DKI pada 2012 menduduki peringkat pertama dan pada tahun 2013 anjlok menjadi peringkat ke lima. Peringkat pertama IDI tingkat Provinsi seluruh Indonesia saat ini dipegang Nusa Tenggara Timur, kedua Sulawesi Utara, ketiga DI Yogyakarta, dan keempat Bali.

“Menurunnya indeks demokrasi membuat peringkat DKI turun dari peringkat satu menjadi lima,” kata Nyoto, Senin (7/7).

Penurunan angka yang merupakan indeks komposit tersebut dipengaruhi dan diukur dari perubahan tiga aspek demokrasi, yakni kebebasan sipil naik 0,61 poin (dari 88,11 pada 2012 menjadi 88,72 pada 2013), hak-hak politik sebesar 55,08 (turun 7,44 poin dibandingkan 2012 62,52), dan lembaga-lembaga demokrasi turun 14,12 poin dari 88,81 pada 2012 menjadi 74,69 pada 2013.

Jika melihat aspek tersebut paling rendah yakni hak-hak politik yang terus memburuk akibat banyaknya aksi demonstrasi anarkis. “Memburuknya hak-hak politik demonstrasi yang destruktif, meningkatnya jumlah demonstrasi bersifat kekerasan dan merusak,” ujarnya.

Ditambahkan Nyoto, perbaikan demokrasi khususnya di DKI Jakarta bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi tugas legislatif, eksekutif, yudikatif dan juga masyarakat. Walaupun demikian, pihaknya optimis, ke depan indeks demokrasi di ibu kota akan terus mengalami peningkatan. "Hasil ini akan langsung kita laporkan ke Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur DKI Jakarta," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Saya baca di media, dia (Roy) bilang 'baru jadi Pelaksana Tugas Gubernur saja sudah berani desak men

DKI Bangun Sistem untuk Kendalikan Inflasi

Kamis, 26 Juni 2014 3246

inflasi ilustrasi

Mei, Inflasi di Jakarta Capai 0,05 Persen

Senin, 02 Juni 2014 3768

Inflasi naik

Laju Inflasi Tinggi, Penduduk Miskin DKI Meningkat

Senin, 21 April 2014 12079

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks