Senin, 07 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 3463
(Foto: doc)
Menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden/Wakil Presiden (Pilpres), Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Polda Metro Jaya makin intensif mengantisipasi gangguan keamanan di ibu kota. Pengamanan akan difokuskan di kawasan Jakarta Utara. Bahkan khusus di Waduk Pluit, Penjaringan akan diterjunkan satu kompi atau 100 personel untuk pengamanan.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengamanan sengaja difokuskan di kawasan Jakarta Utara. Karena untuk menjaga ancaman dijebolnya waduk atau pintu air yang bisa menimbulkan banjir di ibu kota.
"Kalau daerah-daerah yang ada waduk, bendungan atau pompa air segala macam itu bisa disiagakan sampai 15 kompi. Kita harus jaga, kalau sampai dia pasang air laut gimana? Nanti tenggelam istana kalau gitu kan. Jadi satu kompi tuh buat tungguin Waduk Pluit," kata Basuki di Balaikota, Senin (7/7).
Dikatakan Ahok, sapaan akrabnya, pihaknya tidak ingin mengambil resiko apapun. Sehingga, pihak kepolisian diminta untk siaga penuh saat pelaksanaan Pilpres berlangsung pada 9 Juli lusa.
"Kita tidak mau ada resiko apapun, tiba-tiba ada yang berbahaya. Karena salah satu target siaga mereka kan misalnya Kanal Banjir Barat (KBB) jebol, misalnya kayak gitu. Yang kayak gitu biasanya mereka sudah pikirin, tentara dan polisi lebih nyambung," ucapnya.
Menurut Ahok, Satpol PP DKI Jakarta juga akan siaga. Namun keberadaan Satpol PP hanya untuk membantu. "Satpol PP hanya (kegiatan) rutin saja, karena kita tidak bisa ngapa-ngapain sudah ada polisi dan tentara," tegasnya.
Seperti diketahui, 7.096.168 warga ibu kota tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres 2014 ini. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan DPT pada Pileg 9 April lalu yakni hanya sebanyak 7.001.520 pemilih.