Selasa, 05 Juli 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 2535
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7) pagi, membuat jajaran Polda Metro Jaya meningkatkan kewaspadaan sekaligus memperketat pengamanan pelaksanaan malam takbir.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto menilai ada semacam skenario yang dirancang oleh oknum-oknum tertentu dengan mengincar pihak kepolisian.
"Karena kita tahu dan sadar sasarannya adalah kepolisian, termasuk markas komando, asrama-asrama, mulai dari polda sampai ke tingkat polsek, bahkan ke pos-pos pengamanan ini jadi perhatian kita," ujar Moechgiyarto, usai memimpin apel Pengamanan Malam Takbir di Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/7) sore.
Dia menginstruksikan personel yang bertugas mengamankan malam takbir agar tidak lengah. Pasalnya, kejadian seperti di Solo bisa berpotensi terjadi di mana saja, terlebih di Jakarta.
"Alhamdulillah kita masih bisa menangkal kejadian di Solo dengan cepat, sehingga tidak menimbulkan banyak korban," kata Moechgiyarto.
Dia menambahkan, sebanyak 6.984 personel kepolisian yang dilibatkan dalam operasi Ramadniya juga terlibat dalam pengamanan jalannya malam takbir.
Aparat kepolisian akan disebar untuk melakukan penjagaan di seluruh tempat atau objek-objek vital seperti, markas komando, kantor kedutaan, masjid, ikon di Jakarta, dan tempat wisata.