Kamis, 03 Juli 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Lopi Kasim 5861
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Kantor Walikota Administrasi Jakarta Timur yang seharusnya menjadi contoh pengendalian hewan liar sedikit terganggu. Pasalnya, di kantor tersebut banyak terdapat kucing liar yang bebas berkeliaran. Selain mengganggu kenyamanan pengunjung, keberadaan kucing liar tersebut dikhawatirkan menyebarkan penyakit menular.
Siti Anisha, warga Pulo Gebang, mengakui kerap melihat kucing-kucing liar tersebut berkeliaran di kantor walikota. Ia berharap pihak terkait segera melakukan operasi kucing liar.
"Kita sangat terganggu. Selain suaranya seram, kucing juga bisa sebar penyakit," keluhnya, Kamis (3/7).Selain itu, kata Siti, kucing liar tersebut kerap membuang kotoran di sembarang tempat sehingga menimbulkan aroma bau tak sedap. "Itukan bahaya, segera ditertibkanlah kucing-kucing itu," pintanya.
Asisten Perekonomian & Administrasi Jakarta Timur, Sus Christine Setiawati, mengatakan seharusnya tidak ada ditemukan hewan liar tersebut. "Itu sangat berbahaya. Kan bisa menyebarkan virus rabies,” katanya.
Bahkan, tak jarang kucing tersebut naik ke atas plafon kantornya. "Nanti, saya sampaikan kepada Pak Sabdo untuk mengatasinya," ujarnya.
Sayangnya, Sabdo Kurniato, Kasie Pengendalian dan Pengawasan Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak diangkat.
Sementara, Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, Wachyuni mengaku telah melakukan penjangkaun terhadap maraknya kucing liar baik diperkantoran dan lingkungan masyarakat.
"Sudah kita lakukan penjangkauan. Kucing yang tertangkap langsung kita kirim ke BKHI (balai kesehatan hewan dan ikan) Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta," katanya.