Senin, 27 Juni 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 3414
(Foto: Nurito)
Lantaran mesin Electronic Data Capture (EDC) responnya lambat, antrean pelayanan penjualan daging subsidi untuk peserta Kartu Jakarta Pintar cukup panjang.
Pantauan Beritajakarta.com, antrean distribusi d
aging subsidi di kantor kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (27/6) masih berlangsung hingga pukul 13.30.Dari delapan mesin EDC yang ada di meja pelayanan, warga harus dua-tiga kali memasukkan PIN ATM nya. Untuk satu KJP dibutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga menit agar prosesnya berhasil. Bahkan sejumlah petugas terlihat membantu proses memasukkan PIN agar prosesnya cepat.
Camat Cipayung, Iin Mutmainah mengatakan, selain sinyal, orang tua wali pegang KJP juga lupa dengan nomor PIN ATMnya.
"Sinyalnya kurang begitu baik jadi loadingnya lama. Kemungkinan ada gangguan tapi ini tidak mengurangi proses pelayanan. Saya juga sudah minta ke Bank DKI untuk percepat pelayanan," kata Iin, Senin (27/6).
Dalam antrean pihaknya juga menemukan KJP siswa SMP dan SMA. Padahal subsidi kali ini baru diberikan kepada pemegang KJP SD dan sederajat.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI, Darjamuni mengaku sudah berkoordinasi dengan Bank DKI agar ada percepatan. Sebab dari seluruh wilayah yang ada, hanya di Cakung dan Cipayung yang sinyalnya lambat.
"Kita terpaksa buat antrean seperti ini karena sifatnya baru uji coba. Apalagi ini hanya untuk KJP SD," kata Darjamuni, saat meninjau pelaksanaan operasi pasar daging subsidi di Kecamatan Cipayung.
Pihaknya juga memohon maaf pada warga karena harus antre dan berdesak-desakan untuk mendapatkan daging murah. Saat ini Ia sedang mencarikan solusi agar warga tidak lagi antre berdiri untuk mendapatkan daging murah.