Senin, 27 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6454
(Foto: Reza Hapiz)
Operasi daging murah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai diminati masyarakat. Daging beku mulai menjadi salah satu pilihan konsumsi masyarakat selain daging segar.
"Daging murah sejauh ini cukup diterima masyarakat. Mau yang beku mau yang segar, nggak masalah," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/6).
Basuki mengataka, pasokan daging di Jakarta cukup
banyak. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Sebagian besar daging beku dipasok dari importir. "Sumbernya kan banyak dari importir juga yang masuk," ujarnya.Daging murah yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui PD Dharma Jaya dijual dengan harga bervariasi, yakni Rp 75 ribu per kilogram, Rp 85 ribu per kilogram, dan Rp 89 ribu per kilogram.
Selain, daging murah tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga mendistribusikan daging subsidi untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Namun dalam tahap uji coba ini, baru siswa SD saja yang bisa membeli daging subsidi ini.
"Daging subsidi ini, baru pengguna KJP saja, yang lain belum bisa. Coba satu dua bulan ini dulu, tahun depan baru bisa full," tandasnya.
Untuk daging subsidi pemegang KJP hanya membayar Rp 39 ribu per kilogram. Harga tersebut telah disubsidi sebesar RP 50 ribu. Kemudian untuk ayam bisa dibeli hanya dengan harga RP 10 ribu per ekor, yang telah disubsidi Rp 25 ribu.
Distribusi daging bersubsidi dimulai hari ini, 27 Juni hingga 1 Juli mendatang. Pada hari pertama distribusi hanya dilakukan di Jakarta Timur yakni di 10 titik kecamatan.