Senin, 27 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2410
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan melacak pelajar yang tergabung di Jakmania dan terlibat kerusuhan pada akhir pekan lalu. Jika pelajar tersebut mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) maka akan dievaluasi lagi.
"Kami lagi lacak dia sekolah dimana. Supaya pembinaan lebih gampang," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/6).
Basuki mengatakan, akan melakukan pembinaan terlebih dahulu sebelum menerapkan sanksi kepada pelajar tersebut. Sehingga diharapkan tidak lagi terlibat dalam aksi anarkis.
"Kami akan bilang sama mereka, lain kali kalau kamu ikutan begitu KJP akan dicabut. Kamu mau sekolah bener atau ngga? Itu mesti dinasehatin lah, kalau mau masa depan ya harus sekolah," tegasnya.
Mereka akan didata terlebih dahulu, apakah memiliki orang tua atau tidak. Jika merupakan anak terlantar maka Dinas Sosial DKI akan menampungnya. "Ya makanya kami mesti tahu dulu dia sekolah atau tidak. Termasuk kalau dia anak terlantar, kami minta Dinsos turun. Kan banyak rumah singgah, rumah belajar," ucapnya
Basuki menambahkan, tak ingin ada anak di Jakarta yang terlantar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memiliki banyak program untuk penangannya, salah satunya dengan KJP hingga tingkat perguruan tinggi.
"Sekarang juga nggak ada alasan tinggal di Jakarta kamu bilang masa depan nggak ada. Kalau kamu masuk PTN kan kami bantu Rp 18 juta per tahun. Malah kamu bisa beli daging Rp 39 ribu per kilo," tandasnya.