Kamis, 23 Juni 2016 Reporter: Nani Suherni Editor: Nani Suherni 9998
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar operasi pasar daging murah khusus pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) tingkat SD dan sederajat.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni menegaskan, OP daging murah ini berbeda dengan OP yang sudah digelar di DKI.
"Ini OP khusus pemegang KJP tingkat SD dan sederajat. Jadi untuk orang yang tidak memiliki kartu KJP belum bisa beli," ungkap Darjamuni, Kamis (23/6).
Ia juga menegaskan, karena stok daging yang didistribusikan terbatas, maka pemegang KJP harus datang lebih awal. Sistem pembayarannya menggunakan debet atau cashless dari KJP. Jika pemegang KJP lupa PIN atau saldo kosong maka dikembalikan ke baris paling belakang antrean verifikasi sebelum antrean daging.
"Penerima KJP itu ada 531 ribu orang, padahal kami hanya punya 157 ribu kilogram atau 157 ton. Nah stok ini tidak seimbang. Jadi nanti siapa cepat dia dapat," ungkapnya.
Dengan menggunakan KJP, mereka bisa membeli daging Rp 39 ribu. Harga daging ini sudah di subsidi senilai Rp 50 ribu per kilogram dari harga pasaran daging yang mencapai Rp 89 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga ayam di pasaran Rp 35 ribu per ekor, disubsidi menjadi Rp 25 ribu maka pemegang KJP hanya membayar Rp 10 ribu. Namun, dalam hal ini, mereka hanya bisa memilih ayam atau daging untuk setiap pembelian.
Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Hayati menjelaskan, tujuan subsidi daging ini adalah aspirasi gubernur untuk meningkatkan asupan gizi anak Jakarta
Sri menuturkan, OP daging murah khusus KJP ini akan digelar 27 Juni sampai 1 Juli 2016. Bagi penghuni rusun dan petugas Penanganan Prasana dan Sarana Umum (PPSU) bisa membeli dengan KJP anaknya.
"Mereka bisa beli, asal punya KJP, kan anak di rusun sudah memegang KJP," tandasnya.
Adapun jadwal distribusi daging murah bagi pemegang KJP
yakni 27 Juni di Pulau seribu dan Jakarta Timur, 28 Juni di Jakarta Barat, 29 Juni di Jakarta Utara, 30 Juni di Jakarta Selatan dan 1 Juli di Jakarta Pusat.