Rabu, 15 Juni 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 6187
(Foto: Nurito)
Memasuki pekan kedua bulan Ramadan, pedagang buah timun suri dan labu parang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mulai lesu.
Andi (32), seorang pedagang labu parang mengaku, penjualan ramai hanya saat awal Ramadan. Pekan lalu harga labu parang mencapai Rp 7.000 per kilogram, sekarang turun menjadi Rp 5.000 per kilogram.
"Sekarang sepi penjualannya. minggu lalu per hari rata-rata kita jual sampai empat ton. Sekarang satu ton saja sulitnya bukan main. Ramainya di awal puasa doang," kata Andi, Rabu (15/6).
Mance (45), pedagang Timun Suri menduga, cuara yang kerap hujan menjadi pemicu pembeli tidak mengkonsumsi timun suri
.Dengan kondisi ini, menilai pendapatannya tidak sama seperti tahun 2016 lalu.
"Tahun lalu selama puasa habis 40 ton tapi kalau sekarang paling hanya sekitar 15 ton," tandasnya Mance.
Harga Timun Suri sebelumnya mencapai Rp 6.500-Rp 7.000 per kilogram kini hanya Rp 4.000 hingga Rp 4.500 per kilogram. Timun suri disuplai dari Karawang, Jawa Barat.