Senin, 13 Juni 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 3675
(Foto: Nurito)
Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) mulai marak di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Mereka umumnya pengamen dan peminta-minta yang beroperasi di terminal dalam kota maupun AKAP.
Pantauan Beritajakarta.com, Senin (13/6) para pengamen ini nekat mengamen di ruang tunggu keberangakan terminal AKAP, sambil menyodorkan selembar amplop kepada calon penumpang. Mereka bernyanyi ala kadarnya tanpa menggunakan alat musik.
Di terminal dalam kota, jumlah pengamennya lebih banyak. Mereka beroperasi di dalam bus kota dan angkot. Sebagian pengamen juga berorasi dengan kalimat intimidasi terhadap penumpang.
Di peron pemberangkatan terminal AKAP ini juga terlihat banyak pengasong. Mulai dari jualan rokok, koran, kacamata, jam tangan, korek api, kurma, hingga penukaran uang. Mereka menjajakan barang dagangannya pada penumpang di dalam bus.
Pedagang kaki lima (PKL) juga memenuhi bagian taman. Mereka berjualan aneka makanan dan minuman ringan. Kondisi ini membuat sampah berserakan.
Camat Ciracas, Romy Sidharta saat dikonfirmasi mengaku belum tahu maraknya PMKS di dalam terminal. Namun kewenangan penanganan PMKS itu sebenarnya tanggung jawab Sudin Sosial Jakarta Timur.
"Sebenarnya itu kewenangan Sudin Sosial. Tapi nanti kita tindaklanjuti bersama Sudin Sosial," kata Romy, Senin (13/6).
Kepala Terminal Dalam Kota, Suprihartono mengatakan, PMKS yang masuk terminal selalu diatasi. Apalagi laporan PMKS itu sudah sering masuk Qlue, maka pihaknya tetap melakukan penertiban.
"Kita akan tindaklanjuti soal PMKS itu. Sebenarnya juga sudah kita jaga tapi karena keterbatasan SDM, PMKS masih tetap berkeliaran," tandas Suprihartono.