Senin, 13 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 3512
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dihari jadi DKI Jakarta ke-489 masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu diselesaikan.
Salah satunya, masalah klasik kemacetan dan birokrasi yang dinilai masih banyak permainan.
"PR utamanya tetap saja kemacetan dan birokrasi kami belum bersih satu set ini," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/6).
Khusus untuk mengatasi kemacetan, Basuki tak ingin lagi menambah rasio jalan. Pihaknya lebih memilih untuk mengembangkan transportasi umum yang ada, seperti Bus Rapid Transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT) serta Light Rail Transit (LRT).
Bahkan mulai hari ini, untuk memaksimalkan pelayanan bus Transjakarta, Basuki mengambil kebijakan untuk sterilisasi busway. Sementara untuk birokrasi, Basuki menilai masih banyak oknum yang bermain, khususnya dalam pengadaan tanah.
"Hampir semua pembelian tanah nggak beres. Jadi kayak ada mafia tanah. Yang baik-baik nggak mau ngasih komisi dibolak-balik, dipimpong, pimpong selalu begitu," tandasnya.
Basuki terus memperbaiki birokrasi yang ada di Ibukota. Salah satunya dengan memaksimalkan pelayanan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Diharapkan melalui PTSP, bisa membantu masyarakat dalam mengurus perizinan.