Jumat, 10 Juni 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 2751
(Foto: Nurito)
Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong mengapresiasi operasi pasar (OP) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kran impor beberapa komoditi pun akan dilakukan untuk menekan harga di pasaran.
"Ada beberapa ratus titik untuk memantau harga. Tentunya saya pribadi juga tertarik memantau, sidak langsung ke lapangan. Ini masih kelas menengah atas ya. Jadi, harga-harga di sini memang cenderung lebih tinggi dari pada pasar-pasar yang lain," ujar Thomas, usai
melakukan pantauan di Pasar Kramat Jati dan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/6).Thomas yang didampingi oleh Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin langsung menuju ke zona pedagang daging sapi dan daging ayam yang saat ini harganya sedang naik. Setelah itu pantauan beralih ke zona sayuran. Meskipun harga bawang merah stabil, namun harga cabai mulai merangkak naik. Untuk beras hingga saat ini masih terbilang normal.
Menurut Thomas, dengan kondisi seperti ini untuk bisa menekan harga pemerintah harus melakukan impor. Dengan begitu stok komoditi yang harganya tinggi bisa banyak.
"Untuk jangka pendek, enggak ada pilihan harus impor. Ini untuk memperkuat stok, persediaan di pasaran," tandasnya.
Hari ini pihak PD Pasar Jaya melakukan operasi pasar tambahan di 127 titik yang tersebar di seluruh wilayah DKI. Dalam operasi tersebut dijual daging sapi paha belakang Rp 89.000 per kilogram, daging sapi paha depan Rp 85.000 per kilogram, daging ayam Rp 29.000 per kilogram, bawang merah Rp 27.000 per kilogram, cabe merah Rp 18.000 per kilogram, telor ayam Rp 22.000 per kilogram, minyak goreng Rp 21.000 per 1.8 liter, gula pasir Rp 14.000 per kilogram, tepung terigu Rp 8.500 per kilogram, dan beras Rp 7.900 per kilogram.