Jumat, 27 Juni 2014 Reporter: Yance Wiratman Editor: Dunih 6380
(Foto: Yance Wiratman)
Proyek penambahan Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, dari dua pintu menjadi tiga pintu air kini telah hampir rampung. Penambahan Pintu Air Manggarai diyakini dapat menambah kapasitas air yang masuk menjadi 507 m3/detik. Kapasitas ini lebih memadai dibanding sebelumnya yang hanya dapat menampung 330 m3/detik air dari Bendung Katulampa di Bogor melalui Sungai Ciliwung.
Kepala Proyek Pintu Air Manggarai, Pardjito mengungkapkan, kemajuan pembangunan penambahan Pintu Air Manggarai telah mencapai 80 persen dan diperkirakan rampung pada September 2014.
“Pemasangan box culvert di gorong-gorong berdiameter 26,00 m x 9,85 m x 7,40 m sudah selesai. Saat ini Kita sedang melaksanakan pemasangan besi untuk pengecoran jalur ke gorong-gorong dari pintu air yang lama,” ujarnya, Jumat (27/6).
Menurutnya, letak gorong-gorong tepat berada di lintasan kereta api yang menghubungkan Bogor, Bekasi dan Kota, sehingga pelaksanaan pembangunan penambahan Pintu Air Manggarai dikerjakan dengan perhitungan matang.
“Kalau tidak ekstra konsentrasi, jalur kereta bisa amblas dan dapat mengganggu layanan umum. Untuk itu Kita selalu koordinasi dengan PT KAI setiap ada kegiatan di bawah. Tapi sekarang pemasangan box culvert di gorong-gorong telah selesai. Pemasangan box culvert itu yang sedikit memakan waktu karena tepat di bawah lintasan kereta api,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Pardjito, selain Pintu Air Manggarai, Pintu Air Karet juga mengalami penambahan dari 4 pintu menjadi 5 pintu air. “Penambahan pintu air juga dilakukan untuk menampung debit air yang keluar di Pintu Manggarai, jadi ada sinergi dan tidak terjadi penumpukan aliran air yang akan melalui Pintu Air Karet yang selanjutnya ke laut Jakarta,” terangnya.
Sementara itu, mengenai ruas Jalan Tambak yang ditutup bersamaan pengerjaan penambahan Pintu Air Manggarai, akan kembali dibuka pada saat rampungnya pengerjaan proyek. “Jalan Tambak akan kembali dibuka untuk umum saat pengerjaan selesai. Saat ini masih ada pengerjaan dan pengeboran di jalan tersebut,” imbuh Pardjito.
Petugas Pintu Air Manggarai, Dian Nur Cahyono menambahkan, dengan telah beroperasinya pintu air tambahan di Manggarai, diyakini dapat mengurangi banjir yang selalu melanda Jakarta.
“Kalau sudah beroperasi pintu tambahan di Manggarai dan Karet nantinya aliran air Sungai Ciliwung dari Bendung Katulampa akan bertambah debitnya hingga dapat cepat mengalir ke Kanal Banjir Barat hingga ke laut Jakarta. Ini juga dapat mempercepat turunnya genangan di perkampungan yang berada di bantaran Sungai Ciliwung, utamanya Kampung Pulo,” tandasnya.