Rabu, 25 Mei 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 2779
(Foto: Yopie Oscar)
Direktur Utama PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Erlan Hidayat mengaku pasokan air baku di Ibukota masih kurang. Untuk menanggulangi hal itu, warga masih menggunakan air tanah.
Saat ini, PAM Jaya hanya mampu menyuplai pasokan air baku sebanyak 1
8.000 liter per detik. Padahal, idealnya kebutuhkan warga Ibukota mencapai 21.500 liter per detik, artinya masih ada kekurangan 3.500 liter per detik."Selama ini untuk mengisi kekurangan itu salah satunya ya dari air tanah," kata Erlan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/5).
Kedepan, dikatakan Erlan, untuk memenuhi kuota air baku di Ibukota, PAM Jaya akan meminta tambahan air baku dari Jati Luhur. Sementara itu, air dari Jati Luhur akan di tampung di kawasan Buaran 3 di Jakarta Timur.
Erlan menjelaskan, terkait penampungan air, merupakan proyek Pemerintah Pusat yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum. Tampungan itu, diprediksi akan beroperasi tiga tahun lagi. Jika beroperasi, maka akan meningkatkan pelayanan 60 persen.
"Paling enggak mengangkat dari 60 persenan pelayanan ke sekitar 75 hingga 77 persen. Besar itu," tandasnya.