Selasa, 24 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 4411
(Foto: doc)
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama menilai penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tidak penting. Pasalnya, penghargaan Adipura tidak selamanya sesuai kenyataan di lapangan. Bahkan, ada kota yang mendapatkan Piala Adipura kendati kota tersebut kotor dan penuh sampah.
"Saya juga sudah instruksikan supaya kita enggak usah ikut Adipura. Ngapain kayak zaman kita kecil, begitu dapat Adipura sekolah diliburkan buat arak-arakan. Apa yang mau diarak-arakin kalau sampah masih banyak," kata Basuki di Balaikota, Selasa (24/6).
Menurut Basuki, penghargaan Adipura bukan segala-galanya bagi Pemprov DKI. Terlebih, menurutnya kondisi jalan dan sungai di ibu kota saat ini sudah jauh lebih bersih dari sebelumnya.
"Kalau kita ngomong jujur, sungai-sungai sekarang itu lebih bersih kok. Manggarai semua lebih bersih kok," terang pria yang kerap disapa Ahok itu.
Sekadar diketahui, tidak satu pun wilayah di Jakarta berhasil meraih penghargaan Adipura pada 2014 ini. Padahal, pada tahun 2013, dua dari enam wilayah ibu kota meraih penghargaan untuk kategori kota metropolitan terbersih. Piala Adipura Kencana diberikan kepada kota-kota yang melampaui batas pencapaian dari segi pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi serta keanekaragaman hayati. Pada 2014, sebanyak 15 kota menerima Adipura Kencana. Ke-15 kota itu terdiri atas empat kota metropolitan, dua kota besar, enam kota sedang, dan tiga kota kecil.