Jumat, 20 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 2951
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun rumah sakit kanker di Ibukota. Pembangunan rumah sakit yang membutuhkan biaya Rp 3,1 trilun tersebut ditargetkan bisa dimulai pada tahun ini.
"Totalnya kami butuh Rp 3,1 triliun untuk membangun rumah sakit kanker," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/5).
Ia mengatakan, pembangunan rumah sakit kanker ini harus menggunakan anggaran tahun jamak atau multi years. Sumber dana pembangunan rumah sakit itu sendiri akan menggunakan biaya dari kewajiban pengembang. Hingga kini, dana dari kewajiban pengembang yang telah terkumpul atas kompensasi menaikan koefisien lantai bangunan (KLB) baru mencapai Rp 1 triliun.
"Jadi kami tergantung ada nggak tambahan kontribusi. Kalau nggak ada mau nggak mau ya menunggu dulu. Karena kami nggak bisa multi years," ucapnya.
Menurut Basuki, rumah sakit yang dibangun akan memiliki 1.020 ranjang untuk pasien kanker, serta 1.020 ranjang untuk otak dan jantung. Rumah sakit akan dibangun di lahan seluas 267 meter persegi.
"Lalu ada 500 apartemen untuk paliative care dan ada juga apartemen atau rusun buat pegawainya," tandasnya.