Kamis, 19 Mei 2016 Reporter: Suparni Editor: Budhi Firmansyah Surapati 2790
(Foto: Suparni)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Administrasi Kepulauan Seribu, akan memasang tambat labuh apung di lokasi snorkling dan diving. Dengan demikian, kapal-kapal yang mengangkut wisatawan tidak perlu lego jangkar dan merusak terumbu karang di bawahnya. Untuk tahap awal, pemasangan direncanakan dilakukan di 20 titik.
Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo mengatakan, sejak dua bulan lalu pihaknya sudah menguji coba pemasangan tambat labuh apungdi sejumlah lokasi. Karena dinilai cukup efektif, Ia berencana memasang ke puluhan lokasi snorkling dan diving lain di perairan Kepulauan Seribu.
"Dengan halte apung, kapal tidak perlu lagi lego jangkar. Cukup diikat sehingga tidak merusak terumbu karang dan aktiv
itas wisata air tetap jalan," ujarnya, Kamis (19/5).Walau dinilai cukup efektif, ujicoba yang dilakukan bukan tanpa catatan. Sebab, dari lima unit tambat labuh apung yang dipasang, dua di antara hilang dicuri.
Menurut Budi, hilangnya dua tambat labuh apung menunjukkan kesadaran masyarakat menjaga kelestarian alam masih perlu ditingkatkan. Selain mengganti material tali menggunakan sling, Budi mengaku akan melakukan sosialisasi kesadaran menjaga kelestarian sebelum memasang tambahan tambat labuh apung.
"Kita akan buat lagi tetapi harus disertai pembinaan penyadaran masyarakat pentingnya melestarikan karang dan alam. Agar dijaga dan tidak hilang lagi," tandasnya.