Rabu, 18 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 2639
(Foto: Reza Hapiz)
Usai menyusuri Sungai Ciliwung, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama semakin yakin untuk memindahkan warga yang ada di bantaran sungai ke rumah susun (rusun). Pihaknya pun tengah memperbanyak pembangunan rusun sebagai tempat relokasi warga.
"Kenapa saya ngotot mau bangun 50.000 unit. Ini bukan bicara soal normalisasi juga. Kalau kalian lihat tadi, apa kalian tega melihat warga DKI masih tinggal, mohon maaf kayak kandang ayam. Ini enggak bisa," kata Basuki di Rabu (18/5).
Bahkan, lanjut Basuki jika ada kiriman air dari Katulampa permukiman akan terencam banjir. Jika direlokasi ke rusun, maka warga akan memiliki pemukiman yang lebih layak, khususnya untuk anak-anak dan lansia.
"Ya Anda harus lihat dong perbedaan warga yang sudah pindah di rusun sama yang belum. Anak sekolah dapat KJP, apalagi tahun depan mereka dapat daging sapi satu kilogram per bulan dengan harga murah," ucapnya.
Basuki mengatakan, dengan adanya jalan inspeksi bisa membantu dalam berbagai peristiwa. Salah satu contoh yakni kebakaran yang terjadi di Bukit Duri, petugas pemadam kebakaran memanfaatkan jalan inspeksi di Kampung Pulo untuk memadamkan.
"Itu kebakaran hanya sekian menit langsung padam. Karena ada jalan inspeksi Kampung Pulo. Lalu semua pemadam itu nembak airnya dari situ. Coba kalau kemarin Kampung Pulo belum kami beresin, saya yakin seluruh kawasan Bukit Duri rata sama tanah. Enggak ketolong itu," tandasnya.