Rabu, 18 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 4151
(Foto: Nurito)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencatat ada sekitar 50 ribu warga yang harus direlokasi dari bantaran Sungai Ciliwung. Relokasi warga akan dilakukan secara bertahap, karena rumah susun (rusun) masih dalam tahap pembangunan.
"Itu kalau dihitung jumlah warga yang ada di bantaran Ciliwung termasuk yang nyewa bisa mendekati 50 ribu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/5).
Basuki mengatakan, tahun ini pihaknya baru membangun sebanyak 20 ribu unit rusun. Sehingga relokasi harus dilakukan secara bertahap. Diperkirakan pada Oktober tahun depan rusun baru bisa ditempati warga relokasi.
"Makanya target saya tahun ini bangun 20 ribu unit, paling telat Oktober 2017 siap masuk, tahun depan," ujarnya.
Tahun depan, Basuki merencanakan pembangunan 50 ribu unit rusun. Sehingga bisa langsung merelokasi warga yang ada di bantaran Sungai Ciliwung. Karena rencananya sungai tersebut akan dilakukan normalisasi.
Basuki memastikan bisa menuntaskan relokasi warga tahun 2017. Namun Ia menegaskan, bagi warga yang menyewa tidak mendapatkan rusun.
"Sekarang bagaimana caranya tuntas 2017. Yang sewa nggak kami kasih rusun dulu, toh dia sewa dari orang dipinggiran sungai. Ya sudah kamu nyewa dulu tempat lain, tapi kami catat. Jadi 2018 yang KTP DKI bisa masuk ke rusun," tandasnya.