Senin, 16 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 10050
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mengantongi nama-nama oknum lurah yang memanfaatkan keberadaan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Pihaknya memberikan kesempatan satu hingga dua bulan ke depan untuk memperbaiki kinerjanya.
Dicontohkan oleh Basuki, saat ini masih ada oknum lurah yang memanfaatkan PPSU untuk menarik uang kepada warganya. Misalnya jika ada warga yang meminta untuk memotong pohon di lingkungannya, yang dimintai sejumlah uang agar pemotongan pohon bisa dilakukan.
"Jadi ada oknum lurah yang memanfaatkan PPSU, dia minta duit ke warga Rp 3 juta atau Rp 4 juta untuk potong pohon. Terus dia pakai PPSU yang kerjain," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakart
a, Senin (16/5).Modus lainnya yang juga menjadi catatan dari Basuki yakni, PPSU diminta untuk melaporkan Qlue. Kemudian mereka juga yang langsung mengerjakan laporannya tersebut.
"Dulu ada lurah yang nakal, PPSU disuruh ngadu sendiri. Kan itu wilayah dia kerja nih. Dia ngadu sendiri, dia foto sendiri, langsung dia kerjain. Seolah-olah kelurahan itu banyak laporan dan langsung dikerjakan," ucapnya.
Namun modus tersebut, langsung bisa terdeteksi oleh sistem Qlue. Karena laporan yang dikirim terlacak bukan dikirim oleh warga. "Polanya tidak alami, ini kan sistem teknologi, jadi bisa terdeteksi," tandasnya.