Senin, 16 Mei 2016 Reporter: Suparni Editor: Rio Sandiputra 4622
(Foto: Suparni)
Pakan ikan bawal bintang untuk budidaya, selain sulit didapat juga sangat mahal harganya. Hal tersebut dirasakan dua kelompok budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) yang ada di Pulau Karang Lebar, Kelurahan Pulau Panggang.
"Untuk pakan ikan, bantuan awal dari dinas sebanyak 38 ton sudah habis. Kini masing-masing kelompok harus membeli pakan sendiri sekitar 1,5 ton hingga panen sekitar bulan September nanti," ujar Nawawi, Ketua kelompok KJA Seafarming, Senin (16/5).
Menurutnya, tingginya harga pakan ikan bawal dan sulitnya pemasaran membuat pembudidaya ikan enggan memelihara bawal.
"Memelihara ikan bawal bintang ini harus punya perusahaan atau boss. Kalau individu atau kelompok kecil begini nggak sanggup pakannya. Lebih mudah krapu, baik pakan maupun jualnya," tandasnya.
Dua kelompok binaan Sudin KPKP Kepulauan Seribu, masing-masing; kelompok BBL dan Seafarming ini mengaku baru pertama kali mengembangkan ikan bawal bintang bantuan dari Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI.
Dari hasil bantuan dan pembinaan tersebut, dua kelompok ini telah sempat melakukan panen perdana sebanyak 3,6 ton dengan harga per kilogramnya Rp 55-60 ribu.