Rabu, 11 Mei 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 4199
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, instansi yang berwenang menertibkan dan menata pedagang kaki lima (PKL) Ibukota harus tegas. Pasalnya, PKL yang telah ditertibkan, kerap kembali membuka dagangannya di bahu jalan.
Djarot mengakui, penataan PKL di Ibukota terbilang sulit dibandingkan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Blitar. Di Ibukota banyak terdapat PKL yang membandel. Untuk mencegahnya, Ia meminta petugas harus rajin dan jangan menunggu jumlah PKL bertambah.
"PKL ditata tumbuh lagi, ditata tumbuh lagi. Ini membutuhkan ketegasan. Dan petugas juga kalau lihat satu saja PKL langsung tertibkan. Jangan nunggu banyak baru ditertibkan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5).
Selain ketegasan instansi itu, penataan PKL di Ibukota dapat berjalan maksimal jika pembeli dapat merubah cara pandangnya dalam membeli barang dagangan dari pinggir jalan. Djarot melihat, saat ini masih banyak pembeli yang sungkan turun dari kendaraannya untuk membeli barang yang diinginkan.
"Konsumen kita ini lucu. Konsumen kita itu punya budaya, kalau bisa enggak perlu turun dari mobil, enggak perlu turun dari sepeda motor langsung, drive thru gitu. Ini yang bikin PKL menjamur," tandasnya.
Ditambahkan Djarot, ketegasan dari instansi yang berwenang dan perubahan cara pandang konsumen yang dapat mengatasi kompleksitas penertiban PKL di Ibukota. Semoga di
tahun mendatang dua hal itu dapat terlaksana.