Sabtu, 21 Juni 2014 Reporter: Andry Editor: Dunih 5745
(Foto: doc)
Taman kota di RT 02/04, Jalan Taman Tanah Abang III, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, yang telah dicanangkan sebagai Taman Layak Anak sejak Mei lalu, kondisinya telah rusak akibat proyek Sudin Olahraga dan Pemuda Jakarta Pusat.
Kerusakan terjadi pada sarana olahraga di dalam areal Taman Layak Anak yang difungsikan menjadi lapangan futsal, basket dan voli. Tanpa maksud dan tujuan jelas, lapangan seluas 205 meter persegi itu dibongkar lalu ditinggikan dengan coran semen.
Imbasnya, rumput-rumput yang ditanam di pinggir taman menjadi rusak hingga 15 meter. Belakangan juga diketahui, proyek tersebut dikerjakan tanpa sepengetahuan Sudin Pertamanan Jakarta Pusat selaku pengelola aset.
Kasudin Pertamanan Jakarta Pusat, Jansen Saragih mengaku, kecewa dengan proyek pembangunan sarana olahraga di atas lapangan futsal dan basket di dalam areal Taman Layak Anak tersebut.
"Taman Layak Anak jadi rusak ditimpa proyek pembuatan sarana olahraga di lapangan kita yang kondisinya masih bagus," katanya kepada beritajakarta.com, Sabtu (21/6).
Jansen menilai, proyek sarana olahraga tersebut sangat tidak jelas peruntukannya. Sebab, lapangan yang ditinggikan dengan coran semen masih berkondisi baik dan layak digunakan.
"Proyek itu sudah kita stop, tapi pemborongnya marah-marah. Rumput di pinggir taman kita jadi rusak 15 meter," terangnya.
Ia menyayangkan sikap Sudin Olahraga dan Pemuda Jakarta Pusat yang mengerjakan proyek di dalam areal taman tanpa berkoordinasi dengan jajarannya. Apalagi, taman seluas 1.339 meter persegi yang dirusak itu baru saja diresmikan sebagai Taman Layak Anak Jakarta Pusat pada Mei lalu.
Terkait hal itu, Kasudin Olahraga dan Pemuda Jakarta Pusat, Ahmad Zulfi mengatakan, proyek pembuatan lapangan olahraga di dalam Taman Layak Anak di Jalan Taman Tanah Abang III dikerjakan atas permintaan warga yang membutuhkan fasilitas olahraga.
"Proyek itu atas permintaan warga. Mereka minta dibuatin sarana olahraga, kebetulan ada space ya kita pakai," tuturnya.
Ia mengakui jika proyek pembangunan lapangan olahraga itu diprotes Sudin Pertamanan, sehingga pengerjaannya tidak dilanjutkan lagi.
"Kita sudah batalin kelanjutan proyek itu. Karena kita juga nggak mau jadi polemik," singkatnya.