Jumat, 06 Mei 2016 Reporter: Suparni Editor: Rio Sandiputra 6644
(Foto: Suparni)
Kecelakaan kapal perintis KM Sabuk Nusantara 46 yang menabrak karang di perairan Pulau Gosong Sekati, Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, Kamis (5/5) siang diakui akibat masih minimnya rambu lalu lintas laut khususnya penanda keberadaan karang yang masih kurang.
"Memang masih kurang rambu-rambunya dan harus diangkat karang-karangnya agar jalur lalu lintasnya lancar, apalagi ini untuk kapal besar," ujar Budi Utomo, Bupati Kepulauan Seribu, Jumat (6/5).
Dikatakan Budi, meski bukan kecelakaan berat, kejadian tersebut hendaknya menjadi perhatian instansi terkait. Karena sebelumnya, di awal-awal akan beroperasinya kapal perintis KM Sabuk Nusantara 46 di Kepulauan Seribu sudah diagendakan untuk memperbanyak rambu-rambu dan pendalaman alur di dermaga-dermaga yang menjadi tempat bersandar kapal perintis tersebut.
"Kalau untuk perbaikan dermaga masih berlanjut, pendalaman alur dan penambahan rambu-rambu itu yang tampaknya belum berjalan, tapi sudah diagendakan," katanya.
Ia berharap, Sudin Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Kepulauan Seribu segera melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sementara itu dermaga-dermaga yang harus menjadi perhatian untuk pengurangan karang dan pendalaman alur adalah dermaga Pulau Untung Jawa, dermaga Pulau Pramuka, dermaga Pulau Tidung dan dermaga Pulau Kelapa yang merupakan empat dermaga bagi kapal perintis KM Sabuk Nusantara 46.