Senin, 25 April 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 3427
(Foto: Istimewa)
Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi mengatakan, genangan dan banjir di wilayahnya terjadi lantaran kondisi sungai atau saluran tidak dapat menampung debit air yang tinggi. Penyempitan kali maupun saluran serta bangunan liar menjadi penyebab utama.
Untuk mengantisipasi hal itu, Ia meminta agar Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan membuat sumur resapan di daerah rawan genangan. Selain itu, normalisasi saluran dan kali juga terus dilakukan.
"Minimal kita dalemin kalinya. Kalau memang di lokasi itu rawan genangan bikin sumur resapan. Kalau begitu ada genangan tapi nggak surut, bikin sumur resapan. Kan tata air punya alat," kata Tri, Senin (25/4).
Tri menambahkan, beberapa lokasi yang sudah dipasang crossing adalah di kawasan Jagakarsa. Saat ini, genangan di lokasi itu berkurang. "Sekarang lagi crossing lagi dibikin di Jagakarsa, itu salah satunya. Titik genangan juga sudah jauh berkurang ketimbang dulu," ujarnya.
Tri menjelaskan, saat ini apabila daerah Depok hujan, sungai dan saluran di Jakarta Selatan tidak dapat menampung air. Oleh sebab itu nomalisasi saluran dan kali juga perlu dilakukan, terutama membongkar bangunan liar yang menghambat saluran air.
"Limpahan itu dari kali yang nggak ketampung airnya. Sekarang ini karena Depok hujan di sini hujan ya itu nggak nampung. Masalahnya kalau sekarang kita perluas, nggak gampang, banyak bangunan yang harus kita tertibkan, Jaksel tuh," tandasnya.