Jumat, 22 April 2016 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Budhi Firmansyah Surapati 6115
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Tumpukan karung lumpur saluran air Jl Lorong 103, Koja, Kecamatan Koja, dikeluhkan warga. Pasalnya, setelah dikeruk dari saluran sekitar dua pekan lalu, lumpur dalam karung-karung tersebut tak kunjung diangkut. Tak ayal, saat terjadi hujan jalan menjadi kotor akibat rembesan lumpur.
Heni (33), salah satu pemilik usaha di jalan tersebut mengatakan, keberadaan tumpukan karung berisi lumpur tersebut hasil pengerukan saluran sepanjang Jl Lorong 103. Sejak dikeruk oleh PHL Suku Dinas PU Tatat Air Jakarta Utara, dua pekan lalu, lumpur dalam karung dibiarkan teronggok di atas trotoar sepanjang sekitar 300 meter.
“Jadi sejak awal pengerukan sampai saat ini karung berisi lumpur dibiarkan ditumpuk di sepanjang jalan tersebut,” ujar Heni, Jumat (22/4).
Menurut Heni, dirinya memaklumi setelah diangkat karung lumpur tidak langsung diangkut. Namun, nyatanya hingga dua minggu berlalu, ratusan karung tersebut tidak juga diangkut. Alhasil, saat hujan rembesan lumpur mengotori dan menyebabkan kawasan sekitar menjadi kumuh.
"Kami meminta agar tumpukan karung berisi lumpur tersebut segera diangkut. Ini demi kenyamanan warga,” tutur Heni.
Lurah Koja, Depika Romadi mengatakan, tumpukan karung tersebut merupakan hasil pengerjaan PHL Sudin PU Tata Air. Idealnya, kata Depika, pengangkutan karung lumpur dilakukan dua hari setelah diangkat dari saluran.
“Idealnya, dua hari setelah pengerukan sudah diangkut demi kenyamanan. Saya akan koordinasikan dengan unit terkait untuk segera mengangkutnya,” tandas Depika.