Jumat, 15 April 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 6755
(Foto: Nurito)
Warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara bersyukur bisa direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Lingkungan yang nyaman, diharapkan bisa membentuk karakter anak-anak eks warga Pasar Ikan menjadi lebih baik.
Hal ini dituturkan oleh Diana (32), salah satu warga eks Pasar Ikan yang saat ini menempati unit Rusun Rawa Bebek di Blok A 0512. Ia berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, karena menyelamatkan anaknya dari lingkungan yang kurang layak.
"Alhamdulillah kita bisa terbebas dari kehidupan kelam, jahiliyah. Di sana setiap hari ada saja perkelahian, bacok membacok. Perselingkuhan juga dianggap hal biasa," kata Diana, Jumat (15/4).
Ibu lima anak ini menambahkan, betapa harus bersedih tat kala anak-anak usia dini sudah berbicara kasar, jorok dan sangat tak pantas bagi anak-anak. Kemudian, anak-anak usia sekolah tak lagi mengenal waktu bermain. Siang malam bebas berkeliaran, tanpa lagi belajar atau mengaji pada sore dan malam hari.
Bahkan ia mengaku miris, saat proses penertiban berlangsung, ada sepasang kekasih bukan suami isteri sedang melakukan hubungan intim di rumahnya. Aksi mesum itu dipergoki suami pelaku selingkuh yang baru pulang dari ngojek. Pelaku selingkuh laki-laki langsung dihakimi massa hingga babak belur. Yang membuatnya heran, di saat ratusan petugas sedang menertibkan, justru salah satu tetangganya asyik menumpahkan nafsu birahinya di tengah ketegangan warga.
"Banyak kisah-kisah menjijikan dan tak layak dipublikasikan yang saya lihat dan saksikan selama tinggal di Pasar Ikan. Semua itu sangat merusak generasi muda kita semua. Mau jadi apa bangsa ini kalau anak-anak usia dini saja sudah diajari kekerasan dan kriminal," lanjut Diana.
Kini di kehidupan barunya di Rusun Rawa Bebek, ia menaruh banyak harapan. Setidaknya masa depan anak-anaknya atau generasi penerusnya endapatkan pendidikan dan kehidupan layak.