Kamis, 14 April 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 5711
(Foto: Nurito)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memberikan pelatihan dan keterampilan bagi warga relokasi yang kini bermukim di rumah susun (rusun). Diharapkan dengan bekal pelatihan dan keterampilan yang diberikan, ke depan warga dapat memiliki usaha sehingga meningatkan kesejahteraan penghuni rusun.
Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Edward Napitupulu mengatakan, pelatihan kerajinan tangan diberikan untuk memberikan ketrampilan bagi warga rusun.
"Peserta sengaja dibatasi 35 orang. Karena kalau lebih khawatir tidak fokus dan kurang efektif," ujar Edward, Kamis (14/4).
Kuswarti (53), salah seorang penghuni Rusun Komarudin, Blok D lantai 2, kamar 6 mengaku, senang adanya kegiatan tersebut. Ia berharap, dari pelatihan ini ia dapat memiliki kreatifitas dan dapat membuat kerajinan tangan yang menghasilkan rupiah.
"Saya senang bisa mengikuti pelatihan. Mudah-mudahan hasil karya saya dan warga rusun di sini bisa dipasarkan," ujarnya.
Dari hasil kerajinan tangan yang sudah dibuat dari bahan dasar koran bekas seperti tempat tisu, tempat air minum, miniatur kereta api, kapal laut, mobil, keranjang buah, asbak dan lain sebagainya ini berpotensi dapat dipasarkan ke Bali.
"Saya lihat warga sangat antusias dan hasilnya bagus. Padahal baru pertama dilatih. Kalau hasilnya bagus, akan kita pasarkan ke Bali," ungkap Lukman (42), salah satu instruktur dari Yayasan Reachout Foundation dan Rani Krasei.
Rencananya pelatihan kerajinan tangan seperti ini akan digelar di 11 rusun di Jakarta Timur.