Rabu, 23 Maret 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 3366
(Foto: Ilustrasi)
Kepala Seksi Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kecamatan Cilandak, Eti Rohaeti mengatakan, pihaknya mengalami kendala untuk mengontrol persebaran unggas diwilayahnya.
Jumlah petugas yang dikerahkan tidak cukup untuk melakukan pemeriksaan intensif dibanding luas wilayah. Selain itu, mayoritas warga yang tinggal di permukiman pemulung RT 14/04, Kelurahan Cilandak Barat, lokasi ditemukannya unggas dengan flu burung bukan ber-KTP DKI.
"Keluar masuk ke wilayah perkampungan tersebut tinggi. Dan kemungkinan unggas-unggas mereka berasal dari daerah lain," ujar Eti, Selasa (23/4).
Lebih lanjut, kasus matinya unggas secara mendadak beberapa waktu lalu sudah disikapi baik oleh warga. Saat ini jumlah unggas di permukiman mulai berkurang.
"Hal tersebut ditunjukkan dengan lebih sedikitnya unggas yang ada di permukiman tersebut kemarin. Sebagian mungkin mereka sudah jual, dikonsumsi sendiri atau direlokasikan," tandasnya.