Selasa, 10 Juni 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 5318
(Foto: Nurito)
Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengambang di Kalimalang, Selasa (10/6) sekitar pukul 07.15. Sontak saja, penemuan mayat tanpa identitas itu membuat geger warga Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar dan warga Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Toto (35), warga sekitar menuturkan, sekitar pukul 07.00 ia diberitahu oleh seorang pedagang rokok bahwa ada mayat mengambang di Kalimalang dengan posisi tertelungkup.
Ia pun bersama warga lainnya langsung ramai-ramai mengangkat mayat yang mengenakan celana panjang berwarna coklat dan kaos warna hitam ini ke permukaan. Jasad korban diletakkan di pinggir jalan persis di seberang Halte Gudang Seng.
“Ada luka lebam di pelipis kiri mata korban. Karena tadi mengambang di kali, makanya kita angkat ke permukaan,” ujar Toto di lokasi kejadian.
Jasad korban sempat menjadi tontonan warga dua wilayah yang dibatasi oleh aliran Kalimalang dan Jalan Inspeksi Kalimalang tersebut. Bahkan sejumlah pengendara sepeda motor pun turut menghentikan dan memarkirkan kendaraannya demi melihat jasad naas tersebut. Namun dari sekian banyak warga yang melihat, tak satupun dari mereka yang mengenali jasad korban.
Warga menduga korban merupakan warga Bekasi yang hanyut terbawa arus kali. Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di Jalan Inspeksi Kalimalang, baik dari arah Jakarta menuju Bekasi maupun sebaliknya, mengalami kemacetan yang cukup parah hingga mencapai 3 kilometer.
Kapolsek Jatinegara, Kompol Suminto, mengatakan, masih menyelidiki penemuan mayat tersebut. Sejauh ini, belum diketahui apakah mayat tersebut korban pembunuhan atau bunuh diri atau faktor lainnya. Yang pasti, ada luka lebam di bagian
pelipis mata kiri korban.“Namun luka di pelipis kiri matanya itu bisa jadi akibat terbentur batu atau kayu, kita masih selidiki lebih lanjut. Identitasnya juga tak ada sama sekali, apalagi warga tak ada yang mengenalinya,” ujar Kompol Suminto.
Dia mengatakan, korban memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 160 sentimeter, usia sekitar 35 tahun, dan memiliki rambut pendek lurus dan berperawakan sedang. Guna kepentingan penyelidikan, jasad korban dibawa ke RSCM, Jakarta Pusat untuk dilakukan otopsi.