Senin, 21 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3717
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kecewa dengen kinerja direksi PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Karena akibat kesalahan mencetak gelagar atau girderbox dan pembebasan lahan pekerjaan MRT mundur hingga enam bulan.
"MRT mundur hingga enam bulan ini akibat kelalaian dan tidak ada kontrol dari pihak direksi," ujar Basuki, saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/3).
Menurut Basuki, kesalahan mencetak itu seharusnya bisa terdeteksi sejak awal. Sehingga kesalahan pencetakan tidak sampai 57 gelagar. "Harusnya pada cetakan kedua sudah bisa diketahui. Ini bisa sampai 57 yang salah cetak," ucapnya.
Sementara itu, untuk masalah pembebasan lahan, Basuki telah meminta agar dititipkan ke pengadilan atau konsinyasi. Karena untuk keperluan fasilitas umum, konsinyasi bisa dilakukan. "Tidak boleh ada alasan, kalau ada kendala bisa dicari mana yang dikerjakan lebih dulu. Jadi tidak telat," katanya.
Selain pembebasan lahan dan kesalahan pencetakan gelagar, juga adanya pipa milik Kementerian ESDM yang bersinggungan dengan pembangunan MRT. Basuki memberikan kesempatan kepada direksi semala satu bulan untuk memperbaiki kinerja.
Jika kinerja tidak ditingkatkan, Basuki berencana untuk cuci gudang direksi PT MRT Jakarta. "Saya nggak mau lagi alasan. Saya akan cuci gudang semuanya. Jangan ngeles terus," tandasnya.