Sabtu, 07 Juni 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 3075
(Foto: doc)
Peralihan pengelolaan sampah dari pihak swasta ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang dilakukan sejak Januari 2014 membuat aparatur Kecamatan Menteng justru khawatir. Penyebabnya, armada truk sampah yang dimiliki kecamatan tersebut menjadi berkurang.
Karena kekurangan armada, volume sampah di seluruh wilayah Kecamatan M
enteng menjadi tak bisa terurai dengan maksimal. "Awalnya 90 persen sampah di wilayah kita dikelola swasta. Tapi per-Januari diambil alih Pemprov DKI," kata Bondan Dyah Ekowati, Camat Menteng, Sabtu (7/6).Dikatakan Bondan, semenjak swastanisasi pengelolaan sampah diambil alih Pemprov DKI, armada truk sampah di wilayahnya berkurang dari 17 menjadi tujuh unit karena ditarik pihak swasta. "Armada truk sampah jadi berkurang, tujuh unit yang kita punya sekarang tidak seimbang dengan volume sampah yang dihasilkan," katanya.
Ditambahkan Bondan, minimnya armada truk sampah yang dimiliki pihaknya telah disampaikan ke Sudin Kebersihan dan Walikota Jakarta Pusat.
Pengurangan unit ini, sambung Bondan, membuat penumpukan sampah di Menteng belum terurai maksimal. "Kami sudah usulkan penambahan armada buat lima kelurahan di Kecamatan Menteng ke Pemerintah Kota," ucapnya.
Idealnya, kata Bondan, armada turk sampah untuk di wilayahnya minimal berjumlah 15 unit. Armada tersebut nantinya akan dibagi ke Kelurahan Menteng, Gondangdia, Cikini, Menteng dan Pegangsaan.
Bondan menuturkan, kabarnya pada Juli mendatang, pihaknya akan mendapat bantuan tambahan lima unit armada truk sampah dari Pemkot Jakarta Pusat. Armada tambahan itu nantinya akan digunakan untuk mengangkut sampah di lima wilayah kelurahan setiap pagi dan sore hari.
"Bantuan lima unit truk itu akan digunakan 100 petugas kebersihan kita yang bekerja tiga shift," tandasnya.