Kamis, 10 Maret 2016 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 3715
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Warga RW 14, Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan keberadaan pedagang sayuran di sepanjang Jalan Pangeran Wijayakusuma. Selain membuat penyempitan jalan, lapak dagangan para pedagang kaki lima (PKL) tersebut juga mengakibatkan taman jalur hijau di bantaran Kali Angke menjadi rusak.
Pantauan Beritajakarta.com, di lokasi terlihat ada sekitar 200 lapak dagangan pedagang sayuran yang dijejerkan di dua sisi jalan. Lapak para pedagang tersebut digelar hingga sepanjang 500 meter mulai dari pukul 21.00 hingga pukul 07.00. Akibat banyaknya lapak yang digelar, ruas jalan yang tersisa untuk dilalui kendaraan hanya berkisar dua meter. Kondisi ini diperparah dengan kendaraaan pengangkut sayuran yang lalu lalang di ruas jalan tersebut sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor.
Keberadaan lapak PKL di sisi bantaran Kali Angke juga menyebabkan sejumlah pohon dan tanaman yang tumbuh di jalur hijau rusak. Jalur hijau yang memiliki lebar sekitar dua meter itu dirusak barang dagangan PKL seperti peti berisi sayur-sayuran.
Thamrin (49) warga sekitar mengatakan para pedagang sayuran yang menduduki ruas Jalan Pangeran Wijayakusuma merupakan bekas PKL Jalan Tubagus Angke. Pedagang tersebut terhitung telah hampir satu tahun berjualan di lokasi dan menggangu kendaraan yang tengah melintas.
"Dulu mereka dagang di Jalan Tubagus Angke dari malam sampai pagi. Tapi setelah digusur akhirnya pindah ke sini," katanya, Kamis (10/3).
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara, Choiruddin mengatakan telah menertibkan PKL tersebut sebanyak tiga kali. Namun penertiban yang dilakukan pihaknya tidak membuat para PKL jera.
"Di seputar lokasi juga sudah kita pasang spanduk larangan berjualan. Kita akan tertibkan kembali mereka demi kenyamanan masyarakat," tandasnya.