Kamis, 05 Juni 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 4334
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Kondisi plafon (langit-langit) di gedung Kantor Walikota Jakarta Timur sangat memprihatinkan dan sepertinya tidak terawat. Pasalnya, plafon gedung di dalam ruangan terlihat banyak yang bolong dan rawan ambruk. Kondisi ini tentu membuat resah pegawai dan masyarakat yang berkunjung ke kantor walikota.
Dari pantauan beritajakarta.com di lokasi, Kamis (5/6), kerusakan plafon cukup parah karena jebol dan di beberapa plafon juga terdapat warna kehitaman akibat air. Salah satunya berada di gedung A lantai 8, kantor Inspektorat Pembantu Kota (Irbanko) yang banyak ditemukan plafon yang mengalami kerusakan. Bahkan saat hujan di beberapa tempat banyak yang bocor.
Kepala Seksi Pemerintahan Khusus Irbanko Jakarta Timur, Siti Nurhasanah menjelaskan, rusaknya plafon tersebut sudah berlangsung lama. Namun hingga saat ini belum jelas perbaikannya, hal ini tentu sangat mengganggu, apalagi di sekitar ruang Irbanko sering digunakan untuk kegiatan dengan mengundang tamu dari luar.
“Kita khawatir jika tidak segera diperbaiki kerusakan tersebut maka akan bisa menimpa orang di bawahnya. Kerusakan sudah sejak September tahun lalu. Kita sudah lapor ke bagian umum, tapi hanya difoto-foto saja, tanpa ada tindak lanjutnya," keluh Siti Nurhasanah.
Hal senada juga disampaikan Kepala Irbanko Jakarta Timur, Harun Ali. Menurutnya, plafon yang rusak memang pernah diperbaiki, namun tidak lama kemudian ambruk lagi. “Setiap hujan kita harus cari tempat yang tidak menetes, dokumen penting juga harus ditutup menggunakan plastik,” ujarnya.
Seorang pengunjung kantor Walikota Jakarta Timur, Anton (45) mengatakan, seharusnya kantor Walikota Jakarta Timur yang megah milik masayarakat harus dirawat dan di pelihara.
“Kami sangat menyayangkan kantor Walikota Jakarta Timur yang kondisinya semakin memprihatinkan. Suatu saat akan ambruk dan bisa menimpa orang di bawahnya, wah ngeri jadinya,” ungkap Anton.
Kepala Bagian Umum dan Protokoler Pemkot Jakarta Timur, Dedy Dwi Widodo tidak bisa dikonfirmasi melalui telepon selulernya. Saat disambangi ke ruangannya pun tidak pernah ada di tempat, meski pada jam kerja. “Bapak tidak ada di ruangan,” kata seorang petugas keamanan.