Selasa, 01 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 6074
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan, pelaku pembuangan kabel di saluran air tidak terekam closed circuit television (CCTV). Padahal kejadian tersebut sudah terjadi sejak 2014 silam.
"CCTV kami nggak ada rekaman. Saya sudah minta rekaman tiga hari kok nggak ada," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/3).
Basuki mengaku telah meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki keberadaan kabel di saluran air yang ditemukan di Jalan Medan Selatan tersebut.
"Saya nggak berani menyatakan konspirasi atau apa. Makanya kami minta suruh selidiki ada delapan truk," ujarnya.
Kabel-kabel tersebut pernah ditemukan juga di Jalan Medan Merdeka Barat pada 2014 silam. Akibat keberadaan kulit kabel tersebut, membuat jalan tergenang saat turun hujan.
Beberapa waktu lalu, petugas Penanganan Prasana dan Sarana Umum (PPSU) mengangkut sembilan truk kulit kabel di dalam saluran air.
"Tahun 2014 sudah ketemu di Jalan Merdeka Barat sekarang ketemunya di Merdeka Selatan. Sekarang ini ada PPSU enak ketemu banyak," ungkapnya.
Basuki pun enggan menduga-duga apakah kejadian ini sebagai sabotase atau bukan. Namun beberapa kejadian genangan air di Jakarta seringkali beralasan tidak tepat. Seperti genangan yang terjadi di underpass Pasar Gembrong.
"Contoh Pasar Gembrong jelas nggak bisa jawab, alasannya di
gigit tikus. Begitu saya datang ternyata kebalik kabelnya. Dia bilang abis diservis. Dia bilang kabel terbakar. Siapa yang bakar? Dia bilang bakar sampah. Aneh-aneh pokoknya," tandas Basuki.