Senin, 29 Februari 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhi Firmansyah Surapati 8626
(Foto: Ilustrasi)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan DKI Jakarta serius memerangi narkoba. Sebagai salah satu bentuk perlawanan, DKI akan menjadi pilot project kampanye stop terhadap narkoba di sekolah.
Menurut Djarot, anak-anak sekolah rawan menjadi korban peredaran narkoba. Maka itu, gerakan kampanye stop terhadap narkoba di sekolah merupakan upaya memotong mata rantai peredaran narkoba.
"Mereka rawan dirayu, dibujuk. Kalau dia sudah jadi korban dan kemudian sudah tegantung, perilakunya membahayakan. Dia bisa mencuri harta benda orang tuanya, dan yang lebih berbahaya dia bisa jadi agen pengedar," kata Djarot, usai menjadi Inspektur Upacara Bendera di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/2)..
Djarot menilai, awal atau kunci pemutusan mata rantai peredaran narkoba ada di Jakarta. Pasalnya, pengguna dan daya beli yang relatif tinggi ada di Jakarta.
Apabila di Jakarta kampanye ini sukses dan persoalan narkoba bisa diatasi, maka akan lebih mudah untuk melakukan gerakan dan tindakan serupa di daerah lain.
"Kami sudah koordinasi dengan Kementerian Pendidikan, bahwa kita ini mau benar-benar perang terhadap narkoba. Kuncinya di Jakarta, kita tengarai pengguna narkoba di Jakarta itu mungkin paling tinggi se-Indonesia, termasuk juga pengguna anak-anak kita," tandasnya.